Minggu, 19 Februari 2012

Komitmen itu kita

Semua makhluk bervagina selalu memimpikan suatu hari.
Hari dimana ia menggandeng sang ayah ke depan altar atau hari dimana sang ayah menitikkan air mata sembari menggenggam jari-jari sesosok pria dengan beskap rapih disamping anak gadis tercintanya.
Tetapi diatas seluruhnya, diatas hari terbahagia, hari penuh bunga.
Ini semua tentang drama sebuah janji.
Janji untuk bersama selamanya.
Selamanya, juga ketika berlari dan jatuh, ketika bangkit dan menangis, ketika janji telah terlanggar.
Ketika salah seorang dari mereka telah pergi.
Dan ketika anda menunggu Sang Kuasa menjemput untuk bertemu dia.
Tanya kita adalah, “Sanggupkah anda menjaga janji tanpa distorsi penghkhianatan ataupun dalam ironi penderitaan?”
Kenapa anda bergeming? Anda cinta dia bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar