Hari ini. Sekali lagi aku berdiam di tempat bertemunya awan dan hujan.
Tempat kata pecah, membuncah.
Sembari pramoedya bercerita, sekali lagi detik membentang senja kelam.
“Kau apa kabarkah?”
Angin disini hangat dan dingin seperti lalu yang biasa.
Secangkir teh dingin belum juga hilang dari pandang, selagi bibir mengecap rasakan hangatnya selinting kebahagiaan.
Tetapi kau tak juga kunjung hilang kiasan.
Kala semburat jingga di petang itu membawa sunyi, imaji tak lagi sekedar ilusi basi.
Ketukan langkah pun terlalu lama. Dan akhirnya selesailah.
Selimut embun diantara rumput juga membawa pulang. Pulang pada ingatan yang menyilaukan.
Jika hujan kali ini datang, sudikah kau tuk pulang?
Karna hilang kemarin tak dapat mengganti.
Cukup sepi disini. Dedaun kering pun terbang seperti biasa.
Aku hanya menggumam sastra. Akankah pesanku sampai?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar