Minggu, 19 Februari 2012

Fuck what they think


"Perempuan harus berambut panjang."
"Kenapa?"
"Biar....cantik."
"Kamu kayak laki-laki"

"Kenapa dipotong sih rambutnya?"

Atau lelah atau cukup, saya mendengar semua kalimat ini dan saya telan semua itu dengan rasa senang dan getir dalam hati.
Standarisasi kecantikan bahkan masuk ke setiap lini kita
Meskipun saya harus bersyukur untuk dukungan dari sahabat terdekat, orang tua dan tentu saja  partner saya.
Kenapa seseorang yang cantik harus berambut panjang, bertubuh kurus langsing, kulit putih.
Ada apa dengan rambut pendek?
Ada apa dengan tubuh gemuk?
Ada apa dengan kulit hitam?
Di dunia itu semua bisa salah semata-mata hanya karena pandangan orang atau stereotype yang dipakai untuk jualan
Jijik? Marah? Sudah pasti.
Alasan jelas dan nyata mengapa saya memotong rambut saya pendek.
Untuk menolak stereotype tersebut, bahwa cantik adalah menjadi apa adanya kita.
Untuk apa menyenangkan orang lain dan tidak menjadi diri kita sendiri
Sampai kapan, kita, perempuan
Mau dijadikan maskot sampingan
Yang dipamerkan, dijejerkan dalam etalase kenyataan
Hingga banyak yang kita tidak dapat lakukan karena stereotype tersebut
Dan sampai kapan kita ini menjadi sama dan abu-abu dibalik warnanya hidup kita?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar