Minggu, 19 Februari 2012

Argumen di tengah dini

Bukan pelangi, bukan hujan, bukan bukan petir itu.
Karena saya hanya lupa rupa sosok purnama dan sosok kejora.
Bukan karena hujan hari ini. Bukan
Terkesiap malam di tengah jutaan kapuk dan ilalang terbang.
Bangun. Dia pun pergi.
Bukan masalah si neraka atau si surga.
Bukan juga si maya atau si nyata.
Saya hanya ingin terbang bertiga, berempat, berlima, berenam.
Klik Klok. Si mesin waktu datang. Si mesin waktu datang
Termenung. Kembali ke 14 tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar